Kala
cinta menyapa dengan kondisi diri belum siap menyambutnya, yang ada
hanyalah keresahan. Kala cinta menyapa dengan bahagia yang
ditawarkannya, yang ada hanyalah kebimbangan.
Malam
ini, purnama tersenyum dengan putih cahayanya, membuat diri ini merasa
tak sendiri dalam kelam dan pekatnya malam. Bintang pun berkelap kelip
menambah pesona dan keanggunan langit malam.
Rabb, mengapa Kau titipkan sebuah rasa untuknya dalam hatiku yang lemah tanpa daya?
Rabb, mengapa Kau hadirkan bayang dirinya dalam relung-relung jiwaku yang rapuh?
Rabb, mengapa Kau selipkan getaran sayang di setiap kata yang terucap dari bibir kelu?
Rabb, mengapa Kau lantunkan senandung cinta dalam bisikan hati yang masih ingin terbang bebas?
Kurangkum
satu demi satu perasaan itu, kurajut hingga ia menyatu. Kucoba pahami
makna dibalik sikap dan perilakunya, kucoba berkelana menembus maksud
hatinya.
Rabb,
Kau Maha Tahu. Bahwa pesonanya membelenggu kalbuku, bahwa hadirnya
menghilangkan rinduku. Bahwa sapanya merekahkan senyumku, bahwa setiap
katanya menancap dalam samudera hatiku.
Rabb,
Kau Maha Tahu. Jika bukan dia sang pemilik tulang rusuk ini, kikislah
pesonanya dari pelupuk mataku. Jika bukan dia pangeran dengan kencana
keridhaan-Mu, hapus bayangannya dari ingatanku. Jika bukan dia nahkoda
dalam perahu kehidupanku, bawa pergi dia jauh dari dermaga hatiku.
Yang ku inginkan hanyalah cinta-Mu, Ya Rabbi....
#Copas from http://menjemputsenyumanpelangi.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar